Showing posts with label cool stuffs. Show all posts
Showing posts with label cool stuffs. Show all posts

Friday, October 4, 2013

ASEAN goes to Japan: An Endless Discovery (2)

Awalnya saya kira stasiun subway dan kereta bakalan tutup gak lama dari saat itu (I arrived at Tokyo Tower at 10 p.m., took quite lots of (blurred) photos sekitar 45 menit lalu beranjak pulang. Jadi ya maklum kalau saya menganggap stasiun udah mau tutup). Dengan agak terburu-buru dan deg-degan, saya berjalan ke stasiun subway. Ternyata belum tutup dan thank God, saya tiba di hotel dengan selamat tanpa kekurangan sesuatu apapun. Sempat kekurangan (baca: pintu kamar udah dikunci sama roommate saya XD) tapi untungnya, teman-teman Malaysia dan utusan Kendari bersedia membuka pintu kamar mereka. Saya numpang di kamar tetangga, tapi semua yang saya alami menjadikan malam itu salah satu malam yang bersejarah dalam hidup saya.

One day after, we--the members of Kumamoto L group--began another fantastic journey outside Tokyo. Yes, we're going to Kumamoto!

We flew to Kumamoto with Japan Airlines (JAL) from Haneda Airport. Itu smaller than Narita Airport tapi kerennya mah sama ya. Hahaha. Super nice. Ok, agak lebay mungkin. Tapi pendapat tersebut saya rasa fine-fine aja untuk ukuran orang yang pengalamannya baru ke beberapa airport (meskipun di antaranya termasuk Changi ;)). By the way, thanks to Chanh, my Vietnamese friend, for taking this photo for us.

After 1.5 hours of sleeping in the airplane, I finally arrived in Kumamoto--the city of Kumamon. Kumamoto mirip Indonesia tetapi lebih rapi, bersih, dan tertata. Dan penuh dengan kejutan. ^^ Orang-orangnya tidak kalah ramah dari penduduk Tokyo. Mulai dari staf di kantor walikotanya sampai karyawan-karyawan di kantor NTT West meskipun saya sempet gak sengaja ambil gambar di lantai 2 kantornya--which is strictly prohibited. HAHA, my bad. ごめんなさい。

Saya dan semua teman-teman di grup Kumamoto L terheran-heran dan senyum-senyum sendiri ketika teman-teman mahasiswa, staf dan dosen PUK (Prefectural University of Kumamoto) menyambut kami dengan tepuk tangan. Penyambutan hangat seperti itu juga kami terima pada welcome party dan malam kebudayaan di Takahashi Inari Shrine dari siswa-siswa SMP di Kumamoto.
Buat saya, Kumamoto patut dijadikan kota percontohan banyak kota di Indonesia. Industri agrikultural yang sangat berkembang tidak membuat kemajuan advanced technology terhambat. Keberadaan NTT West dengan proyek Smart Hikari Town Kumamoto membuktikan Jepang berhasil melestarikan keindahan budayanya (spot pariwisata, kepedulian yang sangat tinggi pada orang-orang lanjut usia dan orang-orang cacat) sembari mempertahankan predikat hi-tech country. Saya pribadi sih tercengang banget waktu dengar presentasi di hari pertama dan hari (kedua) terakhir saya di Kumamoto tentang proyek tata letak (dan, bagi saya, karakteristik) kota. Pada first lecture, presentasi proyek ini dibawakan oleh staf pemerintahan kota. Pada last lecture, kita memperdalam teknis proyek ini di kantor perusahaan swasta yang bernama NTT West. Saya belum paham gimana sistem pembentukan badan usaha di Jepang, tapi melihat kerjasama yang begitu baik antara pemerintah kota Kumamoto dan NTT West saya berpikir kalau keadaan yang demikian baik jika bisa dilaksanakan juga di kota Manado.

Di hari terakhir koordinator kelompok saya berkata bahwa masih banyak tempat di Jepang yang lebih bagus daripada Kumamoto. Tetapi pengalaman berada di Kumamoto selama 4 hari seakan membuat saya lebih ingin kembali ke Kumamoto dari pada ke tempat lain on my next Japan trip—belum tahu kapan lagi. We loved Kumamoto so much! We really had sooooooo much valuable and incredibly fun time there. We proudly called our group "The Kumamons". Hahaha we're gonna make a rock band after this. ^^

No, I'm just kidding. Yes, about the band thing.

We had a kind of plenary meeting with other participants of Jenesys2.0 from 5 other groups. We had to present the result of our group discussion, mainly about what we knew about Japan before we came, what we had learned after those 7 days, and what we're gonna do next when we got back to our home countries. Presenternya bisa seluruh anggota grup bisa juga some of it. Nah, since our group decided not to send all of the members to be the presenters, so it will be just some of us, it was such an honor that I became one of them. :) Thanks guys for giving me the chance to do something for my country. Indonesia, ini langkah awal untuk sesuatu yang lebih besar yang saya akan lakukan sebagai anak bangsa.

Ya, saya percaya ini hanyalah permulaan. Kunci bagi bangsa-bangsa sudah dalam genggaman. I will not let this divine dream die or even be aborted. The time will come. Meminjam istilah senior saya waktu saya kalah lomba street dance 2 tahun lalu, "when it comes, it's gonna be big."

I will have an Endless Discovery right in Japan.

I will be back.
*shades on*

Wednesday, August 7, 2013

Kenapa Gue Share Tulisan di Diary Gue (2 Januari 2013) ?

"Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." ~ Mazmur 12:6

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." ~ Yeremia 29:11

^_^

(Kelihatan? :p) Tuhan Yesus Dahsyat!

Saturday, July 13, 2013

ASEAN goes to Japan: An Endless Discovery (1)

Tanggal 23-30 Juni 2013 saya berada di Jepang untuk pertama kalinya. Japan Ministry of Foreign Affairs melalui Jenesys2.0 mengundang saya dan 357 mahasiswa ASEAN lainnya berkunjung ke Jepang untuk memiliki pengalaman tak terlupakan di Negeri Sakura. Waktu itu saya adalah mahasiswa Biologi tahun III Universitas Sam Ratulangi Manado dan merupakan satu dari 36 mahasiswa Indonesia yang terpilih menjadi duta bangsa. Sungguh suatu kehormatan.
Beberapa dosen di kampus berpendapat saya mirip orang Jepang. Pramugari-pramugari Japan Airlines pun berbahasa Jepang ketika menawari saya minuman. Tapi bagi saya Negara Matahari Terbit masih misterius. Berbekal beberapa simple phrases bahasa Jepang yang dituliskan dalam handbook Jenesys2.0 batch 3, perlengkapan yang dibutuhkan sebagai duta bangsa, 2 lembar Japan Yen, dan tentunya passport, saya ke Jepang.
Excitement yang meluap-luap di tempat yang sama sekali baru bersama orang-orang asing membuat saya agak mati gaya pada awalnya. Saya panik ketika mengira koper saya hilang saat turun dari bis di Hotel Nikko Narita. Tambah panik ketika melihat pengemudi bis dan bapak-bapak panitia lebih kelimpungan mencari-cari koper tersebut yang ternyata berada tidak lebih dari 3 meter dari saya. Mulai saat itu saya tau orang-orang di sekeliling saya bukanlah orang asing. Tapi, tidak serta merta kematian gaya saya hilang begitu saja. Banyak yang bergejolak di hati dan ga tau mau dishare ke siapa. BB tidak bisa dipakai, mau telepon juga udah kayak beli pulsa hand phone untuk 2 bulan. Well, TV di kamar hotel cukup membuat suasana lebih baik meskipun ga ngerti apa yang diomongin.
Masuk hari kedua, akhirnya peserta mendapat lecture tentang tujuan-tujuan utama penyelenggaraan Jenesys2.0, yaitu untuk menyambut AEC (ASEAN Economic Community) 2015 dan memperkuat hubungan 'bilateral' antara Jepang dan ASEAN (Jepang bahkan punya ambassador sendiri untuk ASEAN!). Kami mulai mengerti untuk apa kami dibawa jauh-jauh untuk study tour ke Jepang, dibiayai mahal-mahal oleh pemerintah Jepang untuk experienced negara mereka. Kalau mau direnungin baik-baik, bangga loh jadi youth ambassador yang dipercaya menjadi penentu arah masa depan bangsa. Apapun dasar pertimbangan pemerintah Jepang (termasuk untuk menghabiskan anggaran seperti yang dilontarkan sobat saya :p), menurut saya, cara seperti ini efektif banget untuk menarik minat generasi muda terhadap negara Jepang. Well, buat saya, kalau memang kita (youth ambassadors from Indonesia) mau mengembangkan kecerdasan kita lebih lagi dan punya visi untuk negeri tercinta, program study tour ini bukan hanya bermanfaat di masa kini--having fun di Jepang, punya foto-foto dari sana, dapat keluarga baru dari berbagai negara, dll--tapi juga bisa memberi dampak positif bagi Indonesia di masa mendatang--when our time has come. :) Ngomong-ngomong, saya post tentang AEC 2015, ASEAN & Jepang, dan 'yang-berat-berat-itu' di posting lain, ya. Kita have fun dulu. Hehehe.
Salah satu program di hari II adalah Tokyo Exploration. Siang harinya kami berkesempatan untuk berbelanja di Aqua City, Odaiba. Pemandangan Tokyo Bay yang indah bisa kami nikmati dari sana. Selama perjalanan pun saya melihat pemandangan yang sungguh tidak biasa dilihat di rumah. Begitu banyak pohon di tengah-tengah gedung-gedung perkantoran maupun apartment dan selalu ada kehijauan di tepi sungai yang bersih. Walau hanya terlihat dari dalam bis yang sedang melaju di jalan tol, keadaan kota yang demikian sungguh menyejukan.

Waktu yang terlalu sempit untuk menikmati Tokyo tentunya tidak saya sia-siakan. Malam harinya merupakan free time bagi para peserta. Banyak teman yang mengunjungi Shibuya dan Shinjuku, saya sendiri memutuskan untuk ke Tokyo Tower. Waktu masih di Indonesia, saya tadinya memang ingin ke pusat kota yang katanya seperti Times Square di New York dan kita bisa melihat cosplay yang begitu atraktif, ditambah saya agak takut untuk pergi sendiri karena saya tidak bisa berbahasa Jepang, namun keinginan yang kuat untuk melihat langsung dan memotret Tokyo Tower membuat saya tetap memberanikan diri. Dengan pemikiran ‘nanti ‘kan bisa tanya-tanya sama satpam atau polisi saya berangkat sendiri ke Tokyo Tower. Saya mulai deg-degan ketika saya tidak menemukan polisi ataupun satpam di stasiun kereta terdekat (Kokusai-tenjijo). Namun, keramahan penjaga information desk (meskipun saya hampir menerobos palang karena tidak tau dimana tempat membeli tiket), orang-orang Jepang—tua maupun muda—yang saya tanyai di stasiun, informasi yang tersedia dimana-mana (termasuk jam kedatangan kereta yang tergantung pada langit-langit stasiun), kenyamanan stasiun maupun kereta dan subway membuat saya merasa sangat aman. Saya merekomendasikan untuk mengeksplor Tokyo by your own karena Anda akan belajar lebih banyak dari yang Anda harapkan. Saya belajar banyak hal dari perjalanan malam itu, salah satunya adalah kebiasaan berdiri di sebelah kiri ketika naik eskalator agar bagian kanan dapat digunakan oleh orang yang sedang terburu-buru. Dari eksplorasi Tokyo malam itu, saya menyimpulkan Tokyo benar-benar kota yang sangat bersih, nyaman, teratur, dan ramah—berbeda dengan pandangan saya sebelumnya bahwa orang Jepang sangat individualis dan eksklusif. Saya sangat berterimakasih kepada orang-orang Jepang yang walau tidak berbahasa Inggris tetap mau berusaha menjawab ketika saya bertanya. Kali ini giliran saya yang merasa bahwa saya bukan orang asing.

...Saya belum selesai. Tunggu lanjutannya ya.


Wednesday, June 12, 2013

Know it first: GMO

Kamu pasti pernah dengar kata bioteknologi atau kalau di Atma disebutnya 'teknobiologi'. Hehe. Apa kesan pertama kamu waktu dengar kata itu? Apa yang langsung terbesit di otakmu? Kloning? atau Tempe? Yap, keduanya adalah produk bioteknologi. Tapi sekarang gue lagi gak mau bahas neither kloning nor tempe.

So, ladies and gentlemen, please welcome the ultimate, one and only.... GMO!

Tulisan selanjutnya adalah hasil tugas mata kuliah Rekayasa Genetika gue berupa tulisan argumentatif tentang pendapat gue soal GMO. Gak tahu deh dapet nilai berapa. Tapi ya semoga bisa menambah pengetahuan kita-kita, supaya kita sebagai orang muda bisa speak up dan gak mati gaya ketika harus menanggapi pengembangan inovasi ini yang semakin cepat berlangsung. Komentar, kritik, hujatan, saran, dan pujian dipersilakan :-)


---------------------GMO----------------------

Planet Bumi yang menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup, menurut US Census Bureau tahun 2012, saat ini berpenduduk lebih dari 7 milyar jiwa. Keadaan tersebut membawa dampak universal yang berkembang menjadi permasalahan global. Sains dan teknologi berkembang secara signifikan untuk mengimbangi perkembangan di era modern ini—perubahan gaya hidup, peradaban, pola pikir, dan peningkatan pengetahuan yang memengaruhi perubahan pada kebutuhan makhluk hidup, khususnya manusia. Pangan adalah satu dari tiga kebutuhan pokok manusia. Efek domino yang dihasilkan dari pertumbuhan penduduk secara global menyinggung pula pada kebutuhan makan—semakin bertambahnya penduduk mengakibatkan peningkatan pada  konsumsi bahan pangan.

Bioteknologi, yang merupakan salah satu penerapan dari ilmu tentang makhluk hidup (Biologi), secara interdisiplin ilmu memegang peranan penting dalam dunia sains dan teknologi pada masa kini. Proses dan produk yang berkaitan langsung dengan agen hayati dan keberlangsungan kehidupannya menjadikan Bioteknologi mendapat perhatian khusus dari berbagai kalangan. Salah satu hasil produksinya adalah organisme transgenik atau GMO (Genetically Modified Organisms) yang dewasa ini didefinisikan sebagai organisme yang telah mengalami modifikasi atau perubahan pada susunan materi genetiknya dengan bantuan bioteknologi modern karena perubahan tersebut tidak dapat terjadi secara alami. Akan tetapi, pada dasarnya proses pemodifikasian susunan gen suatu organisme merupakan proses alamiah yang terjadi pada setiap individu makhluk hidup. Proses rekombinasi materi genetik—‘pencampuran’ materi genetik induk jantan dan betina—ini terdapat pada proses pembelahan sel yang dialami semua jenis makhluk hidup. Pemaknaan GMO yang telah mengalami pergeseran berdampak pada anggapan sebagian masyarakat berbagai kalangan bahwa organisme transgenik adalah produk bioteknologi yang berbahaya. Padahal, di balik mispresepsi masyarakat, GMO potensial memberikan dampak yang baik bagi manusia—salah satunya menjadi solusi dari problem global yang sedang melanda yaitu krisis pangan—namun tidak merugikan alam dan lingkungan hidup.

Salah satu contoh GMO yang telah dipakai dalam bidang industri adalah bakteri Eschericia coli yang termasuk dalam GMMO (Genetically Modified Microorganisms) sebagai penghasil biodiesel (salah satu jenis energi terbarukan yakni bahan bakar berbasis organisme hayati). Para ahli menginjeksikan suatu gen yang dapat membuat E. coli mengeluarkan enzim pemecah polisakarida (substrat yang dipakai untuk proses sintesis biodiesel) seperti selulase dan karena itulah E. coli dapat memproduksi biodiesel langsung dari tubuhnya. Contoh GMO lainnya yang dewasa ini menjadi fokus pengembangan para ilmuwan agro-bioteknologi adalah kacang kedelai dan tanaman jagung yang toleran terhadap herbisida dan hama. Kemampuan suatu tanaman, terutama tanaman hasil pertanian, tahan terhadap herbisida juga berarti berkurangnya penyemprotan herbisida, berkurangnya lalu lintas di areal pertanian, dan biaya operasi yang lebih sedikit.

Penerapan teknologi berbasis agen hayati pada organisme hidup—tanaman-tanaman pertanian maupun hewan—tidak serta merta mendapat dukungan semua kalangan. Beberapa pihak yang menyebut dirinya sebagai pecinta lingkungan meragukan keamanan GMO secara ekologis. Isu-isu tentang potensi resiko yang didapat melalui GMO diangkat dan berimplikasi negatif terhadap cara pandang masyarakat awan mengenai organisme transgenik. Penolakan masyarakat terhadap penggunaan organisme transgenik berdasar pada isu-isu utama yakni potensi alergi pada konsumen GMO, transfer gen dari GMO ke dalam tubuh konsumen, outcrossing atau perpindahan gen tanaman transgenik ke tanaman konvensional / non-transgenik, berkurangnya biodiversitas, efek ‘perusakan’ serangga-serangga atau hewan tanah bermanfaat, dan kemungkinan munculnya patogen tanaman yang baru.

Pengembangan teknologi dan produksi organisme transgenik yang terus dilakukan satu per satu menjawab perdebatan tentang pengaruh GMO terhadap lingkungan dan manusia. Dalam kurun waktu dua dekade sejak kemunculan GMO untuk pertama kali ke publik sampai sekarang, potensi GMO menimbulkan reaksi alergi pada konsumen yang seringkali ditakutkan tidak ditemukan. Demikian halnya dengan kekhawatiran tentang kemungkinan terjadinya transfer gen dari GMO ke sel-sel tubuh konsumen ataupun ke mikroorganisme atau flora normal tubuh manusia. Hal ini mungkin menjadi pertimbangan selanjutnya jika gen yang berpindah ke sel tubuh menyebabkan gangguan kesehatan. Transfer gen ke mikroorganisme saluran gastrointestinal memiliki kemungkinan relevansi pada gen-gen resistensi antibiotik, akan tetapi meskipun probabilitas berlangsungnya transfer gen kecil, para ilmuwan dari FAO/WHO telah mengembangkan teknik modifikasi gen tanpa menggunakan gen resistensi antibiotik sebagai marker. Permasalahan outcrossing yang sempat terjadi antartanaman jagung konvensional di Amerika Serikat diantisipasi oleh beberapa negara dengan cara mengurangi pencampuran jenis tanaman pada lahan pertanian, yakni dengan memisahkan lahan untuk jenis tanaman yang berbeda. Tinjauan terhadap efek ‘perusakan’ serangga dan atau hewan-hewan yang berperan penting secara ekologi telah ditindaklanjuti dengan pelaksanaan berbagai penelitian, salah satunya adalah yang dilakukan oleh peneliti dari Aachen University. Penelitian tentang efek jagung Bt (resisten hama) yang mengandung tiga protein Bt pada cacing tanah menelurkan kesimpulan bahwa jagung Bt bukanlah sebuah ancaman bagi keberlangsungan kehidupan cacing tanah di alam.

Sampai tahun 2006, menurut U.S. Department of Energy Genome Programs, 97% hasil pertanian transgenik secara global ‘disumbang’ oleh Amerika Serikat (53%), Argentina (17%), Brazil (11%), Kanada (6%), India (4%), Cina (3%), Paraguay (2%), dan Afrika Selatan (1%). Bahkan menurut pemberitaan Republika, pada tahun 2010 pangan Argentina sudah 100% menggunakan teknologi GMO. Republika juga melansir pernyataan direktur dan pendiri International Service For The Acquisition of Agri-Biotech Applications (ISAAA) bahwa sampai tahun 2010, lahan penanaman organisme transgenik mencapai 1 miliar hektar yang berarti juga bahwa organisme transgenik (GMO) semakin diterima oleh masyarakat luas.

Bahan pangan transgenik yang beredar di pasar internasional saat ini telah melalui peninjauan dan pengujian kembali terhadap resiko yang mungkin ditimbulkan dan bukti validitas pengujian tersebut dapat terlihat pada masyarakat dimana tidak ditemukannya efek negatif terhadap kesehatan manusia. Peningkatan permintaan yang berlangsung secara kontinu juga memperlihatkan aman atau tidaknya penggunaan bahan pangan transgenik atau GMO oleh manusia maupun terhadap ekosistem.

Genetically Modified Organisms baik dalam bentuk GMMO maupun dalam kegunaannya sebagai sumber alternatif bahan pangan semakin menuai respon baik dari masyarakat walaupun masih terdapat kelompok oposisi yang tidak mendukung teknologi ini didasari oleh beragam argumentasi. Pada prinsipnya, tidak ada teknologi yang tidak mengandung resiko. Inovasi yang segera direspon dengan baik oleh masyarakat sekalipun jika digunakan secara tidak bertanggung jawab akan berdampak buruk bahkan dampak yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Apabila kesejahteraan dan kebaikan bersama—seluruh komponen alam—merupakan landasan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka sejatinya resiko ataupun perdebatan-perdebatan yang timbul dapat teratasi.

Friday, August 5, 2011

Quotations... Beautiful yet Weird

"A scientific truth does not triumph by convincing its opponents and making them see the light, but rather because its opponents eventually die and a new generation grows up that is familiar with it."
--Max Planck

"A year spent in artificial intelligence is enough to make one believe in God."
--Alan Perlis

"Anybody who has been seriously engaged is scientific work of any kind realizes that over the entrance to the gates of the temple of science are written the words: 'Ye must have faith.'"
--Max Planck

"Bad times have a scientific value. These are occasions a good learner would not miss."
--Ralph Waldo Emerson

"The beginning is always today."
--Mary Wollstonecraft

"A democracy is nothing more than mob rule, where fifty-one percent of the people may take away the rights of the other forty-nine."
--Thomas Jefferson

"Each problem that I solved became a rule, which served afterwards to solve other problems."
--Rene Descartes

"Every man dies. Not every man really lives."
--William Wallace

"Everything in life is luck."
--Donald Trump

"God writes a lot of comedy... the trouble is, he's stuck with so many bad actors who don't know how to play funny."
--Garrison Keillor

"Here is the test to find whether your mission on Earth is finished: if you're alive, it isn't."
--Richard Bach


"I have a simple philosophy: Fill what's empty. Empty what's full. Scratch where it itches."
--Alice Roosevelt Longworth

"A book, too, can be a star, a living fire to lighten the darkness, leading out into the expanding universe."
– Madeleine L’ Engle
(from library.uph.ac.id -- thanks to Hans ;))

"My Best Friend is a person who will give me a book I have not read."
– Abraham Lincoln
(from library.uph.ac.id -- thanks to Hans ;))

"Defeat is not the worst of failures. Not to have tried is the true failure."
--George Edward Woodberry

"Always bear in mind that your own resolution to succeed is more important than any other."
--Abraham Lincoln

"I don't know the key to success, but the key to failure is trying to please everybody."
--Bill Cosby
(FSM only: bukan Bill Cosby Sena ya. hahha)

"Change will not come if we wait for some other person or some other time. We are the ones we've been waiting for. We are the change that we seek."
--Barack Obama

"All our dreams can come true, if we have the courage to pursue them."
--Walt Disney

"I don't design clothes, I design dreams."
--Ralph Lauren

"Be as smart as you can, but remember that it is always better to be wise than to be smart."
--Alan Alda

"All who call on God in true faith, earnestly from the heart, will certainly be heard, and will receive what they have asked and desired."
--Martin Luther

"Our greatest happiness does not depend on the condition of life in which chance has placed us, but is always the result of a good conscience, good health, occupation, and freedom in all just pursuits."
--Thomas Jefferson 1743-1826, Third President of the USA

"Faith indeed tells what the senses do not tell, but not the contrary of what they see. It is above them and not contrary to them."
--Blaise Pascal

"The past can hurt. You can either run from it or learn from it."
--The Lion King

"If you live to be a hundred, I want to live to be a hundred minus one day, so I never have to live without you."
--Winnie the Pooh

"Natural ability without education has more often raised a man to glory and virtue than education without natural ability."
--Marcus T. Cicero, c. 106-43 BC, Great Roman Orator, Politician

"All it takes is Faith and Trust."
--Peter Pan

"Some people come into our lives and quickly go. Others stay awhile, make footprints on our hearts and we are never, ever the same."
--Anonymous

"A mere friend will agree with you, but a real friend will argue."
--Russian Proverb

"What do you do when things go wrong? Oh! You sing a song!"
--Snow White

"Our deepest fear is not that we are inadequate. Our deepest fear is that we are powerful beyond measure. We ask ourselves, Who am I to be brilliant, gorgeous, talented, fabulous? Actually, who are you not to be? We were born to make manifest the glory of God that is within us. And as we let our own light shine, we unconsciously give other people permission to do the same."
--Akeelah and the Bee
(akhirnya ketemu juga lengkap versionnya. haha)

Saturday, January 15, 2011

Happy Christmas & Merry New Year!

Hey, tampaknya saya belum mengucapkannya. So, here you go. It's better late than never ;)



GOD bless you all...
GOD bless 2011 !

:D

L O V E ♥

Thursday, January 13, 2011

Lesson of "PERUBAHAN"



Dua minggu ini saya lagi diajar tentang "Perubahan" atau "Berubah" atau "Revolusi" atau apa lah, you name it. *trus...?*

Yak oke, saya rada bingung mau mulai dari mana. Jadi gini awalnya. Saya ketemuan sama Mr. Burger hari Senin 2 minggu lalu. Kostum saya waktu itu emang rada kumel sih. Dari kampus langsung ketemu. Ditambah sebelum masuk Matos saya pake lari-larian gara-gara mikir si mister udah nunggu lama. Beuh bener-bener deh. Lalu saya mendapati mister amat tampan memesona as usual dengan sentuhan pink hijau oleh kaos polonya. Super charming.

Singkat cerita, setelah kita duduk-duduk beberapa lama di food court, mister nyeletuk: "Love, ganti gaya dong. Sekali-sekali pake rok gitu. Ya at least kalo jalan sama aku." Saudara-saudara, saya hanya bisa bengong dan menghela napas amat berat. Ini ketiga kali dia bilang begitu selama 6 bulan jadian. Sehabis makan, dia sambung lagi topik tadi dengan kalimat kedua yang gak kalah menggetirkan: "Itu sepatu (baca: converse hijau butek gue) *sambil tatapannya mengarah ke kaki gue tentunya* ganti juga dong." Saya tersenyum maksa. Dan dengan tatapan lurus ke depan, dia angkat suara mengucap kalimat bambang pamungkas dengan lembut namun mematikan: "Gak Love. Aku cuma takut aku sampe ke titik jenuh (kalo Love gak berubah)." Kata-katanya mengatupkan bibir, amat berat sampai-sampai aku tak bisa berkata apa-apa. Rasanya pahit dari ujung lidah sampai hati. Yap, saya ada di ambang. Ambang apa, kalian artikan sendiri.

Di angkot, saya mikir lagi. Ngomong-ngomong, angkot itu bener-bener tempat bengong yang paling oke deh. Apalagi kalo sepi. Ya oke, kembali ke topik. Saya mikir setiap kata per kata yang mister bilang tadi. Satu kesimpulan pertama yang saya rumuskan sendiri: He doesn't love the real me. He doesn't love me the way I am. Dan oleh karena itu saya amat sedih. Saya nangis pas nyampe kost. Saya bertanya-tanya WHY OH WHY?? Kenapa dia bisa begitu? Terlebih lagi, kenapa dia bisa suka ama gue waktu awalnya? Lalu saya putuskan untuk curhat ke dua sahabat saya. Mereka nenangin saya banget :)
Saya juga ngomong ke Tuhan. Dan belasan jam kemudian baru Ia mulai bukakan sesuatu. Saya disuruh untuk gak mikirin soal Mr. Burger dulu. Maksudnya, this thing is not about him. Janganlah pandang dari sudut negatif. Dia itu dipakai Tuhan untuk ngajarin hal yang luar biasa buat saya. Tuhan lagi ngajar tentang PERUBAHAN.

Sumber foto: chirp.org
Tuhan ngomong melalui buku yang lagi saya baca (Leading from The Locker - Memimpin Sejak Usia Muda by John C. Maxwell). Pas banget saya masuk di bab tentang Perubahan. Wah gila ini. Ngena banget. Di situ dibilang: Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang selalu siap untuk merubah pola pikirnya. Oom Maxwell ngambil contoh si Henry Ford yang pada awalnya cuma pengen bikin mobil yang itu-itu doang (baca: T-model and... black.) Yeah, inget kan, kata-katanya Opa Ford--yang udah saya translate jadi bahasa gaul--"Terserah lo mau warnain apa, as long as it is black." Beliau, entahlah, hanya menebak-nebak, mungkin terlampau senang dan bangga atas inventionnya yang menjadi sebuah breakthrough di dunia teknologi otomotif. Beliau menjadi pelopor with his own idea. Lalu, terlalu nyaman dengan hal tersebut. Sampai-sampai tak menjadi masalah baginya ketika sang saingan--yang notabene terinspirasi dari beliau--melakukan inovasi yang lebih baik darinya. Idealisme mulai bekerja.

Temen-temen, kalo ngomongin perubahan, kita akan terhubung juga dengan idealisme. Tapi di samping idealisme terdapat hal-hal fundamental: kerendahan hati, fleksibilitas, dan open-minded. Beberapa jam setelah Tuhan bicara melalui bukunya Oom Maxwell, saya bertukar pikiran dengan salah seorang sahabat terbaik saya, Nona. Ada 1 kelompok kalimat yang terlontar dari saya sendiri yang baru muncul ketika saya ngobrol. Padahal sambil jalan juga nih nelponnya. Gue yakin itu bukan dari saya. It's a define thing :) Kira-kira begini: "Yang pasti Non, gue coba ambil positifnya aja. Dari Perubahan kecil ini gue belajar mempersiapkan diri buat perubahan yang lebih besar. Kan kita bakal tetap menghadapi perubahan dalam hidup ini kedepannya. Sekarang gue belajar dulu dari orang terdekat. Gimana dipress, gimana musti rendah hati dalam menyikapinya." Seperti ada sesuatu yang goes out dari dalam saya ketika selesai bicara itu. Seperti kesentil. Seperti ada bunyi *Ting!* Saya lebih tenang setelah itu. Saya yakin, perubahan yang akan saya lakukan gak akan seburuk bayangan saya. It's not about 'not-being-the-real-you'. Perubahan talks much bigger than that; karena Perubahan itu gak segampang ngucapin.

Kita tilik Opa Ford lagi. Menurut tulisannya Oom Maxwell, cerita selanjutnya adalah penjualan T-model menurun secara signifikan karena konsumen udah mulai bosen. Apalagi dengan munculnya inovasi yang lebih oke seiring perkembangan zaman. Opa Ford untuk beberapa waktu gak mau meninggalkan comfort-zonenya. Mungkin juga gak mau bergelut untuk lebih humble sedikit keluar dari idealismenya. Namun, kemudian beliau tahu apa yang seharusnya beliau perbuat. Idealisme yang beliau miliki tidak akan selamanya ideal. Bumi ini berputar menggulirkan waktu yang gak akan pernah kembali. Menghasilkan perkembangan dari segala sesuatu. Opa Ford pada akhirnya berinovasi lagi. I believe at that time he realized that his potentials are beyond all things he had achieved. Titik itulah yang membuat Ford Company eksis sampai hari ini :)

Friends, got what I got?

Hehe. Hari itu juga saya bertindak. Nyokap sampai terheran-heran. Tapi saya berkata ke dalam diri sendiri: "Mungkin Mr. Burger yang menyulut gue untuk berbuat seperti ini. But, this is not all for him. Ini buat gue sendiri. I'm doing these stuffs because I--myself--willing to do it. This is for my own self. For my sake." Ini membuat saya bertahan lebih kokoh dengan keputusan saya.

Sederhana saja sebenarnya. Perubahan itu dekat dengan kita. We can see it everyday, every time, everywhere. Perubahan bukan sesuatu yang perlu ditakuti. Perubahan mengajarkan kita tentang keterbukaan. Tentang berpikir positif. Tentang mengikis rasa egois. Tentang kerendahan hati. Memang gak gampang. Gue tahu banget itu susah. Tapi kita perlu belajar untuk get used to it. That is a part of our life. When we're still alive, change will always exist.

Gak suka perubahan? Mati saja. :)

 
 Sumber foto: fairmanstudios.com

[p.s.: sebagian tulisan ini gue tulis udah dari tahun lalu (midst December 2010). Tapi waktu itu tiba2 stuck dan gak tau mau tulis apa lagi. Hehe jadi semua kata2 yang berhubungan dengan waktu disesuaikan dengan waktu awal penulisan ya. Biar gak rancu ;)]

Friday, December 17, 2010

MALAM INAGURASI FMIPA UNSRAT 2010

Thank You Jesus for every amazing things that You've done for us :) It's so awesome!


 Malam Inagurasi FMIPA UNSRAT 2010
Aula Idaman | 11 Desember 2010 

Wednesday, December 1, 2010

Monokotil... Dikotil... O God, How Great Thou Art !


O Lord my God when I am in awesome wonder... Consider all the world Thy hands have made...
I see the stars, I hear the rolling thunder... Thy power through out the universe displayed...


sumber: http://apod.nasa.gov



[Cerita tentang Selasa malam, hari terakhir di bulan November 2010]

Hari ini hari yang luar biasa.
Ya, untung ada malam sebagai kala terjadinya sesuatu yang breath-taking itu. Kala gue berjalan sepanjang 1,1 km lebih dari SMA Lokon sampai depan kantor walikota Tomohon untuk nyari angkot.

Pernahkah kalian nangis ketika melihat langit? Yang tadi itu juga kali pertama gue tersentuh sampai nangis hanya karena memandang(i) langit. Gue yakin bukan karena gue sedang dalam fase dominansi melankoli, tapi karena gue benar-benar tertegun akan karya Sang Pencipta Mahaagung. Dari kemarin, waktu khotbah di kebaktian, gue gak habis-habisnya tercengang akan setiap apa yang Dia buat sampai malam ini.

Gue tercengang bukan dengan karya-karya-Nya yang biasa disebut orang 'besar'--nyembuhin orang buta, bangkitin orang mati, meredakan badai, belah laut, dlsb. Tapi gue sadari, Tuhan sedang ngajarin gue untuk back to basic *halah*. Maksudnya ngeliat hal-hal yang 'kecil'--yang jarang orang perhatiin. Karena ternyata hal-hal tersebut itu terkadang menyimpan kedahsyatan Sang Khalik yang lebih luar biasa daripada yang orang sudah sering tahu.

Gue ambil contoh waktu kuliah Biologi Dasar I bersama Mrs. Nio pagi kesiang-siangan tadi. Ada satu momen ketika gue teriak excited+surprised+amazed hampir kedengeran 1 kelas (dan untungnya akhirnya cuma Windy yang denger). Tahu gak itu waktu kapan? Waktu gue ngelihat gambar perbandingan tumbuhan monokotil dan dikotil. Hahaha sounds weirdo? For some people it is. But you know, it really successfully amazed me. Gue gak habis pikir, Tuhan tuh luar biasa banget nyiptain tumbuh-tumbuhan dengan perbedaan sampai sedetil itu. Sampe bikin yang monokotil tuh berarti jumlah mahkota bunganya 3 atau kelipatannya dan dikotil 4, 5, atau kelipatannya. Bahkan letak pembuluh angkut masing-masing jenis tumbuhan tersebut berbeda. Guys, bayangin luar biasa-Nya Tuhan. Gak tahu bagaimana dengan kalian, tapi kalau gue sih superamazed. Itu baru di kingdom plantae. Masih ada kingdom animalia. WOW :D

Dan tentunya 1 kingdom yang lain: MANUSIA. (sampai sekarang gue masih gak setuju kita disatuin sama binatang) [oyah, tentang hal ini gue akan tulis one time :)]

Kembali ke bintang.

Sepanjang perjalanan 1 kilo 100 meter itu, akhirnya gue isi dengan menyanyi. Gue cari-cari apa background sound yang oke. Gue kayak teringat sebuah lagu gitu. Dan tara! Inget tapi gak hapal bahasa Inggrisnya. *dodol* *gak gahul banget* Gue mulai bersenandung...

Bila kulihat bintang gemerlapan | dan bunyi guruh riuh kudengar
Ya Tuhanku, tak putus aku heran | melihat ciptaan-Mu yang besar..
Maka jiwaku pun memuji-Mu | sungguh besar Kau Allahku...

Gue nyanyi sambil melihat sekeliling. Agak mirip dengan acting bikin video clip sih. Tapi sekali lagi gue menarik napas dalam-dalam dan berdzikir. Mengagumi kemahadahsyatan-Nya Allah yang gue sembah. Gue lihat ke kanan, sawah... Gue senyum ke sapi yang gue temui lalu kembali melihat ke Orion. Gue bergumam, "I am living under the greatness of God. I am surrounded by the greatness of God. And that greatness is also living in me. You are so great, God. Nothing is impossible with You."

Ya, sekali lagi gue teringat akan sifat Tuhan yang satu itu. Sambil melihat Oryza sativa di samping kanan gue, gue berpikir, gila, pemikiran tentang ketidakeksisan Tuhan itu justru gak logis banget. Jaringan sekompleks yang ada pada makhluk hidup sekarang itu pasti ada yang buat. Dan Pribadi itu pasti luar biasa kuasa-Nya. Wew, yang begini aja Tuhan dengan mudahnya ciptain, apalagi cuma nyelesain masalah-masalah kita. Amazing.

Readers, mari merenung sejenak yuk.
Saya pikir, kita gak perlu lagi menunggu mujizat atau keajaiban yang 'besar' dan 'luar biasa' dulu untuk menyadari betapa besar-Nya Tuhan. Just look at your surrounding. Look at your left and right. If you find a grass, that's already a miracle. If you can see the flies flying, that's already a miracle. If you find your mates, they are miracles. Now, go, look for a mirror. Look at it. And if you find yourself, that's also a miracle. All of us are miracles.
Tuhan itu gak jauh kok. Dia gak kemana-mana. He is our omnipresent Father. He is everywhere! He wants us to realize that He is also living in us.

Menyalin kata-katanya Maliq & D' Essentials, "buka Mata, Hati, Telinga" untuk melihat, memahami, dan mendengar apa yang sebelumnya belum pernah kamu lihat, pahami, dan dengar.
Stay blessed...

Perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil
sumber: http://tira-in-blog-2.blogspot.com


Then sings my soul, my Saviour God to Thee...
How great Thou art, how great Thou art...

Sunday, November 28, 2010

We Have An Amazing Father =)




"For God loved the world so much that he gave his one and only Son, so that everyone who believes in him will not perish but have eternal life." -- John 3:16

Saturday, December 12, 2009

Beautiful poem for us, the eco-lovers =)

The Canticle of Brother Sun
St. Francis of Asisi (1226)

Most high, omnipotent, good Lord,
Praise, glory and honor and benediction all are thine.
To thee alone do they belong, most High, and there is no man fit to mention thee.

Praise be to thee, my Lord, with all thy creatures,
Especially to my worshipful brother sun,
The which lights up the day, and through him dost thou brightness give;
And beautiful is he and radiant with splendor great;
Of thee, most High, signification gives.

Praised be my Lord, for sister moon and for the stars,
In heaven thou hast formed them clear and precious and fair.
Praised be my Lord for brother wind
And for the air and clouds and fair and every kind of weather,
By the which thou givest to thy creatures nourishment.

Praised be my Lord for sister water,
The which is greatly helpful and humble and precious and pure.

Praised be my Lord for brother fire,
By the which thou lightest up the dark.
And fair is he and gay and mighty and strong.

Praised be my Lord for our sister, mother earth,
The which sustains and keeps us
And brings forth diverse fruits with grass and flowers bright.

Praised be my Lord for those who for thy love forgive
And weakness bear and tribulation.
Blessed those who shall in peace endure,
For by thee, most High, shall they be crowned.

Praised be my Lord for our sister, the bodily death,
From the which no living man can flee.
Woe to them who die in mortal sin;
Blessed those who shall find themselves in thy most holy will,
For the second death shall do them no ill.

Praise ye and bless ye my Lord, and give him thanks,
And be subject unto him with great humility.

Sonnet 43 - How Do I Love Thee?

How do I love thee? Let me count the ways.
I love thee to the depth and breadth and height
My soul can reach, when feeling out of sight
For the ends of Being and ideal Grace.
I love thee to the level of everyday's
Most quiet need, by sun and candle-light.
I love thee freely, as men strive for Right;
I love thee purely, as they turn from Praise.
I love thee with the passion put to use
In my old griefs, and with my childhood's faith.
I love thee with a love I seemed to lose
With my lost saints,—I love thee with the breath,
Smiles, tears, of all my life!—and, if God choose,
I shall but love thee better after death.
 Elizabeth Barrett Browning